Purworejo, 27 Maret 2025—Aliansi Purworejo memulai aksinya di pojok utara alun-alun, menegaskan penolakan tegas terhadap RUU TNI demi menjaga prinsip pengawalan sipil atas militer. Aksi itu berlangsung tertib, damai, dan mencerminkan hasrat kolektif warga akan keterbukaan serta akuntabilitas legislatif.
Namun, hanya dua hari kemudian, konstelasi publik berbalik aneh: muncul kelompok pendukung RUU TNI—dengan estafet orasi seolah menebar dukungan militer—di lokasi serupa. Sehari berselang, giliran “Warga Ngombol Bersama TNI” yang tampil di panggung publik, membawa jargon yang menegaskan sinergi total antara rakyat dan institusi berseragam.
Pertanyaannya tak bisa diabaikan: apakah gelombang pro-militer ini lahir dari kerinduan tulus masyarakat terhadap stabilitas, atau justru merupakan rekayasa orde baru—manipulasi suara rakyat lewat bayaran atau representasi terkooptasi?
Aliansi Purworejo terus merawat api dengan lapak buku yang digelar di poseban alun-alun Purworejo, menumbuhkan “api literasi” demi kemajuan bangsa. Mereka tidak sekadar menolak RUU—mereka merawat ruang berpikir kritis agar masyarakat tak terperdaya wacana hangat tanpa substansi, dan agar alun-alun tidak berubah menjadi panggung sandiwara kepentingan.
Pengawasan aparat pada sejumlah aksi menandai perlunya netralitas dan perlakuan adil terhadap semua ekspresi kolektif. Sebab, hak berdemokrasi—baik menolak maupun mendukung—adalah milik setiap warga yang berdaulat. Namun, apabila “dukungan” lahir dari dalang tak terlihat, kondisi ini jauh lebih berbahaya daripada ujaran kebencian: ia merusak fondasi kepercayaan publik dan merendahkan kedaulatan suara rakyat.
Dalam hiruk-pikuk orasi pro dan kontra, ingatlah satu hal:
Hidup rakyat adalah nyala perlawanan, dan
Purworejo adalah nadi aspirasi.
Selagi masyarakat terjaga literasinya—melalui lapak buku di alun-alun dan ruang publik lainnya—dalih-dalih oportunistik tidak akan mampu membungkam mereka yang gigih memperjuangkan hak dan kebenaran.
Hidup Rakyat yang Melawan!
Hidup Rakyat Purworejo!
Penulis : Catur Apriyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar